Peranan Teknologi dalam Pertanian

12.13 0
Peranan Teknologi dalam Pertanian

Arti harfiah teknologi adalah segala daya upaya yang dapat di laksanakan oleh manusia untuk mendapat taraf hidup yang lebih baik. Dari definisi tersebut di ketahui bahwa tujuan akhir dari penggunaan teknologi bukan hanya untuk kesejahteraan hidup, tetapi juga sering berdampak negatif bagi suatu usaha, sistem, atau lingkungan. Sebagai contoh eksploitasi hutan dengan teknologi mekanis sehingga dapat dilakukan cepat dan dalam ukuran yang sangat luas dapat merugikan ekosistem hutan itu sendiri, bahkan dapat merugikan wilayah lain yang bertetangga dengan daerah hutan tersebut. Padahal harapan dampak positif dari eksploitasi hutan maupun pembukaan lahan hutan menjadi wilayah perkebunan adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.  

Dalam hal ini penggunaan suatu teknologi dalam agribisnis selalu memiliki trade off yang harus dipertimbangkan. Pemilihan suatu teknologi hendaknya berdasarkan trade off yang paling minimal. Terlepas dari dampak positif dan negatif tersebut diatas, teknologi diperoleh melalui suatu proses yang dikembangkan oleh manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman yang cukup.

Beberapa kelebihan yang dapat kita peroleh dari penggunaan teknologi dalam suatu sistem pertanian adalah sebagai berikut:
- Mendukung dayasaing internasional
- Meningkatkan produktivitas
- Memperbaiki produk dan
- Meningkatkan nilai tambah yang tinggi
- Transformasi bahan mentah menjadi produk jadi yang bernilai tinggi
- Dalam agribisnis dan agroindustri 
   teknologi diperlukan mulai dari penyiapan lahan hingga pemasaran

Dibalik kemudahan selalu ada proses yang cukup sulit untuk dilakukan. Agroindustri adalah bidang yang membutuhkan kinerja dari suatu teknologi khususnya di Indonesia. Untuk memaksimalkan hasil dari pertanian dibutuhkan energi yang maksimal dalam mengkerahkan teknologi. Tapi masalahnya di Indonesia baik pemerintah maupun masyarakat mengalami kendala yang sangat besar sehingga tidak pernah bisa menghasilkan secara maksimal. Kendala pada agroindustri di Indonesia dan kebanyakan negara adalah kendala SDM & Modal.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

-Kekurangan dalam tenaga teknik
-Penciptaan tekanan bagi presaingan yang mendorong pengembangan teknologi
- Pencipataan lingkungan yang mendukung PMA yang berkait dengan alih teknologi
-Dukungan pada perusahaan kecil & menengah

PENGALIHAN TEKNOLOGI

Bentuk alih teknologi yang pada umumnya diterapkan dalam pembangunan industri:
1.  Perjanjian lisensi industri: paten, disain industri dll

2.Penyediaan dan keahlian yang ngga dipatenkan tetap dirahasiakan, antara lain: rencana, diagram, formula, rancangan dan perekayasaan, informasi teknik
3. Penyediaan dan keahlian dalam bentuk jasa, antara lain: demonstrasi latihan cara melaksanakan kegiatan, konsultasi teknik, sistem manajemen dan administrasi, kajian
4. Kerjasama sub kontrak/konsorsium
5. Bantuan teknik dengan kerjasama antar pemerintah
6. Seminar, lokakarya, peninjauan

PRINSIP DASAR PENERAPAN TEKNOLOGI

- Pendidikan dan latihan
-Konsep harus jelas dan realistik 
-Teknologi hanya dapat dialihkan, diterapkan dan dikembangkan serta diterapkan untuk pemecahan masalah
-Tekad mandiri suatu bangsa
-proteksi

POTENSI DAN KONDISI INDONESIA SAAT INI

-Keunggulan komparatif belum dapat dimanfaatkan karena:
- lemahnya kemampuan penelitian dan pengembangan produk
- Adanya entry barrier yang berupa perundang-undangan yang dikaitkan dengan isu global
-lemahnya strategi perdagangan dan industri, termasuk lemahnya penerapan sistem HaKI global dalam
   sistem strategi

wk2

CAKUPAN TEKNOLOGI

-Tatacara mesin/peralatan (hardware)
-Manusia (humanware)
-Pengetahuan dan informasi (infoware)
-Mitra kelembagaan dimana teknologi dikembangkan (organoware)

Macam - macam Teknologi
1.Teknologi Modern
-Ciri-cirinya Padat Modal, mekanis elektrik,
-Menggunakan barang import, berdasarkan penelitian mutakhir, dll
2.Teknologi Madya
   Padat karya, dapat dikerjakan oleh ketrampilan setempat, berdasarkan alat penelitian
3.Teknologi Tradisional
Bersifat padat karya, menggunakan ketrampilan setempat, menggunakan bahan setempat, berdasarkan kebiasaan atau pengamatan


Manusia sebagai subjek dan objek iptek

-Dengan ilmu dan Teknologi timbulah berbagai industri yg hasilnya dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang al:
-Bidang Pertanian,Peternakan dan Perikanan
-Bidang kedokteran dan kesehatan
-Bidang telekomunikasi
-Bidang pertahanan dan keamanan, dll

Teknologi berdasarkan penerapannya

Teknologi Tinggi (Hi-Tech/High Tecnology)
      Dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru : Misalnya : Komputer, Laser, Bioteknologi, Satelit Telekomunikasi, Senjata Nuklir, dsb.
  Ciri-ciri :
-Padat Modal
-Fasilitas Riset dan Litbang
-Biaya Perawatan Tinggi
-Masyarakat Ilmiah
-Keterampilan operator tinggi
-Dirahasiakan pemiliknya
Teknologi Madya (Intermediate Technology)
     Dpt dikembangkan dan didukung masyarakat yg lebih sederhana dan mampu untuk memakainya dgn biaya dan kegunaan yg paling menguntungkan
  Contoh : karoseri mobil, generator listrik, industri kapal sederhana, industri pengolahan hasil pertanian, industri kontruksi rumah sederhana, dsb
  Ciri-ciri :
-Setengah padat modal dan padat karya
-Industri dalam negeri dgn keterampilan tdk terlalu tinggi
-Tidak rahasia dan ada lisensi penggunaannya




Teknologi Tepat Guna (Appropriate Technology) atau Teknologi Pedesaan
    Teknologi madya dengan tingkatan lebih rendah
  Misalnya : Pembuatan kapal phinisi di Sulawesi, mesin perontok padi, biogas, tambak ikan
  Ciri-ciri :
-Skala modal (investasi) kecil
-Peralatan sederhana
-Bersifat padat karya (mengatasi pengangguran di desa)


PERAN TEKNOLOGI UNTUK MENDUKUNG DAYA SAING
INDUSTRI


 * terdapat 4 kondisi dan 2 faktor lain yang menentukan keunggulan bersaing suatu negara:
  a. ketersediaan faktor produksi dan
      infrastruktur
  b. keadaan pemerintah dalam negeri
  c. adanya industri terkait dan penunjang
  d. struktur strategi dan lingkungan bersaing
  e. pengaruh lingkungan jauh
  f.  peran pemerintah


Keberhasilan Teknologi dapat diukur dari empat faktor

*Teknologi harus menghasilkan nilai lebih, mempunyai kemampuan yang semakin bervariasi untuk memenuhi keperluan yang makin beragam, hemat dalam menggunakan sumber daya termasuk energi.
*Teknologi harus menghasilkan produktivitas ekonomi atau keuntungan finansial.
*Teknologi harus dapat diterima oleh masyarakat pengguna; hal ini dibutuhkan agar bermanfaat bagi pengguna, disukai, mudah digunakan dapat diperoleh dengan mudah dan tidak bertentangan dengan kebiasaan pengguna, secara sosial, teknis dan ekonomis dapat diterima.
*Teknologi harus serasi dengan lingkungan agar keberadaannya dapat diterima oleh masyarakat penggunanya serta berkesinambungan.

Perpaduan antara teknologi industri pertanian dengan pasar mencakup

-Teknologi produksi yang meliputi: pengolahan tanah; persemaian; pemupukan; pemberian irigasi penyiangan; pemberantasan hama dan penyakit serta input berupa benih/bibit, pupuk, obat-obatan dan alat mesin pertanian
-Teknologi panen yang mencakup waktu, penggunaan alat panen seperti alat ciri kematangan serta cara dan alat panen
-Teknologi pasca panen, yang meliputi pengangkutan, pembersihan, pencucian, sortasi, grading, pengeringan / pembekuan, pengemasan dan penyimpanan, susut mutu dan jumlah
-Teknologi pengolahan yang meliputi pencampuran, pemasakan, pendinginan, pengeringan, penggorengan, pelapisan, pemangggangan, fermentasi, pengecilan ukuran, pengemasan dan pengepakan, tata letak dan aliran produksi
-Teknologi distribusi dan perdagangan.


Keberhasilan teknologi pertanian yang akan diintroduksi pada suatu daerah sangat tergantung pada faktor Sumberdaya, diantaranya
*Pendekatan teknis; yaitu suatu pendekatan yang berkaitan dengan kondisi geografis; sarana dan prasarana untuk mendukung teknologi dimaksud cukup tersedia dan masyarakat mampu  menggunakan teknologi tersebut
*.Pendekatan sosial; yaitu cara pendekatan sesuai dengan keadaan sosial budaya masyarakat setempat, dan introduksi teknologi ini tidakmenimbulkan keresahan, ataupun pertentangan sosial masyarakat
*Pendekatan ekonomi; yaitu suatu pendekatan dimana teknologi baru tersebut secara finansial terjangkau dan secara nyata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai pengguna teknologi tersebut
*Pendekatan lingkungan; yaitu teknologi tersebut ramah lingkungan dan tidak mencemarkan lingkungan
*Pendekatan politik; yaitu suatu pendekatan yang mendapat dukungan dari pemerintah atau political will dari pemerintah secara jelas



Faktor Penghambat Penyerapan Teknologi


-Kesiapan sumber daya manusia belum optimal atau belum siap untuk menerima teknologi dimaksud.

-Keadaan sosial budaya petani yang amat sulit menerima informasi baru; selalu mempertahankan budaya turun menurun dari leluhurnya yang telah mendarah daging

-Aksesibilitas informasi dan sarana prasarana yang sulit dijangkau menyebabkan teknologi pertanian spesifik wilayah sukar berkembang

-Sukarnya merubah kelembagaan yang sudah mengakar dalam kegiatan pertanian, merupakan penghambat dari pengembangan teknologi pertanian spesifik wilayah

· wk3

Agroindustri dapat dibagi menjadi dua yaitu industri hulu dan hilir yang menghasilkan komoditas hasil pertanian sebagai berikut:

*Industri Hulu
Menghasil saprodi pertanian:
Sayuran segar, daging segar, buah
rotan, biji sawit dll.

*Industri hilir
Mengolah hasil pertanian,
Minyak goreng, ikan kaleng,
sayuran kaleng, abon
Sabun mandi, pasta gigi dsb

Industri hulu pada agroindustri
-hanya industri yang menghasilkan produksi yang berhubungan langsung dengan kebutuhan proses produksi pertanian.
-Misal industri mobil yang akan digunakan untuk mengangkut barang hasil pertanian tidak termasuk dalam ranah ini.

Industri hilir pada agroindustri
Industri yang mengolah produksi pertanian yang habis dipanen
Misal Industri crumb rubber yang mengolah lateks menjadi karet remah, industri pengolah daun teh menjadi teh siap seduh, industri pengolah gandum menjadi tepung.


Agroindustri

Skala Besar : Perkebunan, Perikanan laut dll

Skala Menengah dan Skala Kecil Lokasi Pedesaan


wk5


PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UNTUK PASAR
Pengembangan agroindustri menghadapi pasar tunggal Eropa dan North American Free Trade Agreement (NAFTA) mengemukakan bahwa industri pengolahan hasil pertanian merupakan salahsatupilihan industri yang dapat diandalakanuntuk menembus pasar global

PENINGKATAN MENEMBUS PASAR GLOBAL

Peningkatan dan perluasan pasar
Pengembangan teknologi proses untuk diversifikasi produk agroindustri lebih ke hilir dan bernilai tambah tinggi
Perbaikan dan peningkatan system produksi berkaitan dengan persyaratan ecolabeling, ekoefisiensi, aturan bioterrorism
Peningkatan mutu termasuk standarisasi dan sertifikasi mutu

PENERAPAN SISTEM PRODUKSI BERSIH
Penanganan dan pengolahan bahan serta bahan baku harus dilakukan pengurangan sekecil mungkin limbah yang dihasilkan, penggunaan bahan dan proses serta energi secara efisien
Prinsip : peningkatan efisiensi/peningkatkan keuntungan dan kinerja proses

TIP UISI ( Manajemen resiko )

11.20 1


Apa yang di maksud dengan manajemen risiko di dalam suatu perusahan agroindustri yaitu, mencangkup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahan. Fokus manajemen manajemen risiko ini adalah mengenal pasti risiko dan mengambil tindakan yang tepat terhadap risiko yang terjadi misalnya, kans kerugian pada perusahan, penyimpangan kenyataan dari hasil yang diharapkan, probabilitas bahwa suatu hasil berbeda dari yang diharapkan. Serta berhubungan dengan kejadian di masa yang akan datang. Risiko dapat terjadi setiap saat karena :

*  Masalah SDM dapat muncul setiap saat
* Transaaksi terjadi 24 jam sehari
*  Reputasi organisasi sangat sulit di bangun tetapi sangat mudah hancur
*  Investor sangat sulit membangun kepercayaan tetapi sangat mudah meningalkan
*  Teknologi berkembang begitu pesat, sehingga mempercepat usangnya aset organisasi.

Fungsi Manajemen Risiko Adalah :

*  Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko
*  Membangun budaya sadar risiko di dalam organisasi melalui pendidikan yang memadai.
*  Menetapkan kebijakan risiko internal dan struktur pada unit usaha
*  Pengkoordinasian berbagai macam kegiatan fungsional yang memberikan nasihat tentang masalah-
    masalah manajemen risiko dalam organisasi.
*  Membangun proses cepat tangkap risiko, meliputi penyusunan program kontingensi dan kesinamb-
    ungan bisnis.

Macam tipe usaha berkaitan dengan risiko ada tiga yaitu:

1. Risk Taker (optimis)
2. Risk Nautral (netral)
3. Risk Avoider (pesimis)

Di dalam manajemen resiko dapat di klasifikasikan kedalam:

Risiko operasional yaitu, adalah risiko yang timbul akibat tidak adanya sistem internal yang berlaku, kesalahan manusia, atau kegagalan sistem. Sumber terjadinya risiko operasional paling luas dibandingakan risiko lainya yakni selain bersumber dari aktivitas di atas juga bersumber dari kegiatan operasional dan jasa, akutansi, sistem teknologi informasi, sistem informasi manajemen atau sistem pengolahan sumber daya manusia.

Risiko hazard (BAHAYA) faktor-faktor yang mempengaruhi akibat-akibat yang di timbulkan dari suatu peristiwa. Hazard menimbulkan kerugian. Dan kerugian menyimpang dan tidak diharapkan. Walupun ada beberapa overlapping (tumpang tidih) di antara kategori-katgori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat di klasifikasikan sebagai risiko ekonomi, sosial, dan resiko fisik. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya.

Risiko finansial adalah risiko yang di derita oleh investor sebagai akibat dari tidakmampuan emitmen saham dan obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden atau bunga serta pokok pinjaman.

Risiko strategic adalah risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga yang dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan strateginya secara signifikan.

Jenis manajemen risiko dalam kehidupan sehari-hari

Risiko Bank- Pasar

*   Risiko pasar adlah sebagai risiko kerugian pada posisi neraca serta pencatatan tagihan dan kewajiban diluar neraca yang timbul dari pergerakan harga pasar (on-and off-balance sheet)

*   Faktor yang menyebabkan timbulnya risiko pasar :
     - Risiko pasar umum
     - Risiko residual

Faktor yang menentukan harga pasar terkait dengan risiko

*  Penawaran dan permintaan (supply and demand)
*  Likuiditas (liquidity)
*  Intervensi pemerintah (official intervention)
*  Arbitrase (arbittrage)
*  Peristiwa ekonomi dan politik (economic and political events)
*  Faktor-faktor indikator ekonomi (underlying economic factors).






TIP ( Manajemen konflik di bidang agroindustri )

TIP ( Manajemen konflik di bidang agroindustri )

08.26 0

Manajemen konflik merupakan merupakan serangkaian aksi dan reaksi dimana pelakunya adalah pihak luar dan dalam yang terjadi di dalam suatu permasalahan. Yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. bagi pihak luar konflik sebagai pihak ketiga, yang diperlukan adalah informasi yang akurat tentang konflik. Dalam manejemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri dalam memecahkan masalah tanpa bantuan ketiga.


Manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik itu sendiri. Dalam sebuah oraganisasi misalkan, di bidang Agroindustri konflik persaingan pasti akan terjadi entah itu melalui pekerjaan individual, kelompok, bahkan seorang menejer perusahan. Konflik biasa muncul karena adanya komunikasi yang kurang baik. Demikian pula ketika suatu keputusan yang buruk dan tidak efektif.


Di dalam bidang agroindustri para manajer harus bergantung kepada ketrampilan berkomunikasi mereka dalam memperoleh suatu perumusan keputusan dan mensosialisasikan keputusan tersebut kepada pihak-pihak lain. Riset membuktikan bahwa manejer menghabiskan waktu sebanyak 80% dari total waktu kerjanya untuk interaksi verbal dengan orang lain. Ketrampilan memproses informasi yang di tuntut dari seorang manejer adalah mengirim serta menerima informasi ketika bertindak.


Konflik yang tiadak terselesaikan dapat merusak suasana lingkungan kerja sekaligus orang-orang di dalamnya, oleh karena itu konflik harus mendapat perhatian. Jika tidak, maka seorang manejer akan terlibat dalam hal-hal seperti, kehilangan karyawan yang berharga dan memiliki keahlian teknis. Dapat saja mengundurkan diri. Sabotase terhadap hubungan baik, menurunkan moral, semangat dan motivasi para pekerja.