Manfaat dan potensi komoditas kacang tanah dalam mendukung pertanian bioindustri

10.46


Manfaat dan Potensi Komoditas Kacang Tanah dalam Mendukung Pertanian Bio-Industri

Nama : Jhoni M Tenggroitouw
Nim   : 2041510027
Prodi   : Teknologi Industri Pertanian

Universitas Internasional Semen Indonesia




BAB I : PENDAHULUAN

Kacang tanah atau bahasa imiahnya (Arachis Hypogaea) merupakan tanaman jenis polong-polongan yang sudah sangat banyak dibudidayakan di indonesia.Tanaman kacang ini sendiri berasal dari amerika selatan tempatnya adalah brazillia, namun saat ini telah menyebar luas ke seluruh dunia. Sentra penanaman kacang tanah di mulai dari india, china, nigeria, amerika serikat dan gombai serta menyebar luas ke negara lain. Sedangkan di indonesia kacang tanah banyak di temukan atau terpusat di pulau jawa, sumatra utara, sulawesi dan sekarang banyak ditanam di seluruh indonesia. Didalam sektor pertanian ada yang namanya sistem pertanian bioindustri, dimana sistem pertanian yang mengelola dan memanfaatkan secara baik sumber hayati termasuk biomasa/limbah organik pertanian secara baik dan benar. Disini konsep bioindustri adalah pemanfaatan biomasa untuk multi-guna, antara lain: pangan, energi, pakan, dan pupuk serta idustri.


BAB II : ISI

Manfaat Biomas Kacang Tanah yang Sekarang Ada :

Perluh kita ketahui bahwa di Indonesia sendiri, selama ini biomas kacang tanah yang dimanfaatkan adalah biji untuk bahan pangan, brangkasan untuk pakan ternak, dan kulit polong sebagai pakan ternak dan bahan bakar. Apabila dirinci dari produksi nasional tahun 2011 yaitu sebanyak 695.977 ton polong kering, dan diasumsikan rendemen polong maksimum 40% maka rendemen brangkasan adalah 60% atau sebanyak 1.043.965 ton. Rendemen biji terhadap polong diperkirakan sebanyak 60% sehinga rendemen kulit polong hanya 40% atau sebanyak 278.390 ton.















Tabel dibawah adalah luas panen rata-rata dan produksi kacang tanah di kabupaten gresik pada tahun 2014










Kacang juga banyak mengandung kandungan nutrisi baik karena kacang juga termasuk tanaman penghasil karbohidrat yang cukup baik. Berikut adalah bagian-bagian tanaman kacang yang dapat di manfaatkan dengan kandungan nutrisinya :




Selama ini, brangkasan dari kacang tanah yang dipanen semuanya digunakan untuk pakan ternak. Dan Kulit polong digunakan sebagai bahan bakar pada beberapa usaha pembuatan batu bata, atau di tingkat skala rumah tangga. Ternyata, kulit polong juga sangat berpotensi untuk pakan berdasar kandungan nutrisinya, bahkan lebih unggul dari daun segar (Tabel 1)

Pontensi Manfaat Biomas Kacang Tanah

Penggunaan biomas kacang tanah meliputi yaitu, batang, kulit polong, dan kulit ari biji untuk industri bahan baku kimia. Misalnya batang dan kulit ari biji mengandung bahan kimia resveratrol yang berfungsi sebagai antioksidan. Dari kulit polong terdapat berbagai senyawa kimia bermanfaat, diantaranya terdapat zat pewarna alami warna kuning, anti oksidan dan anti mikroba, xylooligosakarida, polyfenol, senyawa hydrogen, flavonoid, selulose dan lignin, serta dietary fiber. Sangat tepat langkah inovatif ini, karena selama ini potensi tersebut belum tersentuh teknologi untuk pemanfaatannya bagi masyarakat luas. Kita harus ketahui bahwa biomasa dalam industri produksi energi merujuk pada bahan biologis yang hidup atau yang sudah mati yang dapat di gunakan sebagai sumber bahan bakar atau produksi industrial. Biasanya pembuatan biomassa dibantu dengan mikroorganisme yang berperan di dalamnya yaitu bakteri anaerob seperti methanobacterium, methanobacillus, methanococcus, dan methanosarcina dengan perlakuan secara fermentasi.


Penurunan Biomas Kacang Tanah
Kendala utama rendahnya hasil brangkasan, terutama daun yang dipanen, adalah tingginya serangan penyakit daun. Dua penyakit daun utama kacang tanah di Indonesia adalah bercak daun yang disebabkan oleh jamur Cercospora arachidicola, dan karat daun oleh jamur Puccinia arachidis. Di antara kedua penyakit daun tersebut, serangan penyakit bercak daun menyebabkan daun rontok, dimulai dari daun-daun bagian bawah. Semakin tinggi intensitas serangan penyakit, maka semakin banyak daun yang rontok. Daun mulai rontok (daun no 1, 2, dan 3) ketika luas daun terinfeksi baru mencapai 21%.  Sebaliknya, penyakit karat daun hampir tidak menyebabkan daun rontok, namun menghasilkan pustul-pustul. Di sekeliling pustul, areal daun menjadi berwarna kuning yang disebut nekrosis. Areal nekrosis semakin lama semakin lebar, akhirnya daun menjadi berwarna coklat, mengering, dan akhirnya rontok. Daun rontok (daun no 1, 2, dan 3) terjadi pada intensitas serangan yang parah, minimal 61% luas daun terinfeksi. Menurut Subrahmanyam et al (1995), serangan bercak daun selain menurunkan jumlah atau bobot biomas juga berpengaruh pada kualitas biomas. Intensitas serangan bercak daun berpengaruh baik positif maupun negatif pada komposisi brangkasan. Pada serangan awal hingga daun no 1 mulai rontok, (laju infeksi daun mulai <10%) belum terjadi perubahan kualitas brangkasan. Ketika separuh jumlah lembar daun ke-1 dan 2 rontok, daun ke-3 dan 4 semakin tinggi intensitas serangannya, serta daun ke-5 mulai terserang, maka mulai terjadi perubahan kualitas brangkasan. Kadar serat kasar, protein kasar dan lemak kasar, serta bobot kering tanaman secara nyata berkurang. Sebaliknya, kadar abu, kadar air dan ekstrak nitrogen bebas semakin meningkat. Perubahan ini terus terjadi dengan seiring dengan laju luas daun terinfeksi karena bertambahnya intensitas serangan bercak daun.
Inovasi Teknologi untuk Hasil Brangkasan Tinggi
Diharapkan bahwa dengan mengendalikan kedua penyakit daun utama tersebut akan dapat diperoleh hasil brangkasan segar yang tinggi saat panen. Teknologi pengendalian kedua penyakit daun tersebut sudah tersedia, utamanya dengan mengaplikasikan fungisida kimia. Selain itu, Kementerian Pertanian telah melepas varietas unggul tahan penyakit bercak dan karat daun (Tabel 2). Dengan kedua teknologi tersebut diharapkan dapat dipanen hijauan/brangkasan dalam jumlah yang banyak dan segar.



Penggunaan varietas tahan penyakit karat menurunkan index penyakit 18,9% dan meningkatkan hasil brangkasan 15,8% dari 1,58 ton menjadi 1,83 ton/ha. Namun demikian, index penyakit karat pada varietas tahan tersebut masih relatif tinggi (32,2%). Oleh karena itu, budidaya kacang tanah tidak dapat hanya mengandalkan penggunaan varietas tahan, namun perlu didukung teknologi budidaya. Kombinasi penanaman varietas tahan penyakit karat dan aplikasi 2 x fungisida hexanoconazole nyata menurunkan index penyakit dari 32,2% menjadi 18,1%, dan diperoleh hasil brangkasan 2,383 t/ha, dengan rasio keuntungan dan biaya paling tinggi. Apabila varietas peka yang ditanam, maka 3 x aplikasi fungisida hexanoconazole memberikan rasio keuntungan tertinggi.
Mengingat serangan jamur penyebab bercak daun dan karat daun menurunkan kualitas brangkasan kacang tanah, maka pengendalian kedua penyakit menjadi sangat penting. Ketika dapat memanen brangkasan dalam jumlah banyak, kualitas tinggi, dan aman dari residu fungisida maka ide nir limbah brangkasan sekaligus aman bagi ternak dapat dicapai.

KESIMPULAN

Indonesia merupakan negara yang kaya akan pertaniannya dan salah satu komoditas yang bisa dikembangkan lebih besar lagi adalah kacang tanah menjadi biomasa untuk menambah nilai dari suatu komoditas tertentu. Dengan Pada proses pembuatan biomasa ini biasa di lakukan secara fermentasi yaitu proses terbentuknya gas dalam kondisi anaerob dengan bantuan bakteri anaerob di dalam suatu digenster sehinga akan menghasilkan gas-gas yang berguna bagi masyarakat dan industri pengembangannya.


Artikel Terkait

Latest
Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
Tommy
AUTHOR
20 November 2019 pukul 07.32 delete

Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

Salam,

(Tommy.k)

WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com

Management

OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover

Reply
avatar